TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KOPI YANG DITERAPKAN OLEH KELOMPOK TANI PUNCAK LESTARI
Wed, 10/23/2013 - 14:57 | by iman_uptpacetbandung
PENDAHULUAN
Tanaman
Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan
penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi ini bisa kita manfaatkan
tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor
perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang tepat,
niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan. Tanaman kopi adalah
sebuah pohon yang masuk dalam keluarga Coffea. Ada lebih dari 60
varietas kopi yang berbeda, tapi yang memiliki nilai untuk
diperdagangkan hanya dua yaitu Coffea Arabica (Arabica) dan Coffea
canephora (robusta). Kopi Arabika unggul rasa, aromatik kopi tetapi kadar kafeinnya kurang dari robusta
a. Kopi Arabika
Kopi
Arabica adalah jenis biji tertua dan merupakan yang paling banyak
dibudidayakan, akuntansi untuk 74 persen dari biji yang ditanam di
dunia. Kopi Arabika tumbuh pada ketinggian antara 600 dan 1.800 meter di
atas permukaan laut dan memerlukan waktu enam sampai sembilan bulan
untuk menjadi biji yang matang.Biji kopi Arabika berharga lebih tinggi
di pasar kopi karena kopi tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi .
Biji Kopi Arabika jatuh ke tanah segera setelah matang, sehingga harus
dipanen segera untuk mencegah dari rasa dan bau tanah. Kopi Arabika juga
biasanya diproses secara khusus yang memakan biaya lebih tinggi
b. Kopi Robusta
Kopi
jenis Robusta ditemukan pada 1870-an, tumbuh liar di Kongo. Sekitar 26
persen dari dunia perdagangan kopi Robusta terdiri dari biji kopi. Saat
ini Kopi jenis Robusta terutama dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia
Tenggara. Pohon robusta merupakan tanaman yang tumbuh pada ketinggian
rendah (permukaan laut sampai 600 meter), tahan pada kelembaban dan
lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan kopi Arabica. Robustas matang
dalam waktu sekitar setengah dari waktu yang dibutuhkan kopi Arabica
dan menghasilkan hampir dua kali lebih banyak buah kopi.
Tidak seperti biji kopi Arabika, biji kopi Robusta tidak jatuh dari pohon ketika mereka menjadi matang, sehingga mereka tidak perlu segera panen. Robustas juga digunakan untuk kopi secara komersial dalam kaleng dan instant kopi. Karena lebih murah biaya produksinya, Robusta kadang-kadang dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan citra aroma kopi yang lebih kental serta menurunkan kadar kafeinnya.
Tidak seperti biji kopi Arabika, biji kopi Robusta tidak jatuh dari pohon ketika mereka menjadi matang, sehingga mereka tidak perlu segera panen. Robustas juga digunakan untuk kopi secara komersial dalam kaleng dan instant kopi. Karena lebih murah biaya produksinya, Robusta kadang-kadang dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan citra aroma kopi yang lebih kental serta menurunkan kadar kafeinnya.
Perbedaan Kopi dataran tinggi dan dataran rendah
Kopi
dari dataran tinggi memiliki aroma yang sangat baik, biasanya ditanam
di perkebunan pada ketinggian 600 hingga 1.800 meter di atas permukaan
laut.
Kopi
dataran rendah memiliki rasa yang berbeda. Secara umum semakin tinggi
ketinggian tanah, semakin baik kualitas kopi yang dihasilkan. Namun, hal
ini tidak selalu terjadi, karena perkebunan pada ketinggian yang lebih
rendah dapat juga menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi.
SISTEM BUDIDAYA TANAMAN KOPI DI KELOMPOKTANI PUNCAK LESTARI
A. PERSIAPAN LAHAN
1. Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
2. Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
3. Siapkan
pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan, diamkan satu minggu
dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam
2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam
B. PEMBIBITAN
1. Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
2. Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
3. Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
4. Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
5. Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
6. Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
7. Siramkan POC dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
8. Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam
1. Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
2. Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
3. Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
4. Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
5. Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
6. Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
7. Siramkan POC dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
8. Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam
Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi
Umur (bln)
|
gr/m2
|
||
Urea
|
SP-36
|
KCl
|
|
3
|
10
|
5
|
5
|
5
|
20
|
10
|
10
|
7
|
30
|
15
|
15
|
9
|
40
|
20
|
20
|
12
|
50
|
25
|
25
|
Catatan : Jenis
dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat.
Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat
daun.
C. PENANAMAN - Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.
D. PENYULAMAN
- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan
E. PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau
F. PEMUPUKAN
- Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
- Setelah pemupukan sebaiknya disiram.
Jenis dan Dosis Pupuk Makro.
Tahun
|
gr/pohon/tahun
|
||
Urea
|
SP-36
|
KCl
|
|
1
|
2 x 25
|
2 x 25
|
2 x 20
|
2
|
2 x 50
|
2 x 50
|
2 x 40
|
3
|
2 x 75
|
2 x 70
|
2 x 40
|
4
|
2 x 100
|
2 x 90
|
2 x 40
|
5 - 10
|
2 x 150
|
2 x 130
|
2 x 60
|
> 10
|
2 x 200
|
2 x 175
|
2 x 80
|
Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat
Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah. Akan lebih baik ditambah pupuk organik Cair dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol .diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan setiap 3-6 bulan sekali.
Semprotkan POC 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali
Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah. Akan lebih baik ditambah pupuk organik Cair dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol .diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan setiap 3-6 bulan sekali.
Semprotkan POC 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali
G. PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan
H. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
a. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan Pestisida Kimia atau Hayati secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan Insektisida.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan Insektisida Kimia atau Insektisida Hayati secara bergantian
b. PENYAKIT1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan Pestisida Kimia atau Hayati secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan Insektisida.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan Insektisida Kimia atau Insektisida Hayati secara bergantian
1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan PESTISIDA
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Fungisida Kontak /Sistemik
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Fungisida Sistemik
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Pupuk Hayati
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Pupuk Daun dan Pestisida
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Pupuk Daun.dan Pestisida
Catatan :
Jika
pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,
sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang
dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh
air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah dosis 0,5 tutup botol per
tangki
I. P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.
J. PENGOLAHAN HASILKopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.
Penyebab Kerusakan Kopi Beras :
1. Biji keriput : asal buah masih muda
2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik

Tidak ada komentar:
Posting Komentar